Jumat, 09 Juli 2010

Bahan Pelatihan TIK untuk Pendidikan
Panduan bagi Trainer

Strategi Pembelajaran Berbasis TIK
Oleh : Khairuddin, S.Pd


Makalah ini akan mengajak peserta pelatihan untuk memahami Strategi Pembelajaran
Berbasis TIK. Setelah mengikuti pelatihan dengan menggunakan modul 2, diharapkan
peserta pelatihan akan memahami tentang perbandingan model pembelajaran
konvensional dan pembelajaran berbasis TIK, model pembelajaran berbasis TIK,
langkah-langkah pengembangan pembelajaran berbasis TIK, serta kondisi prasarat untuk
mengambangkan pembelajaran berbasis TIK.
Modul ini dirancang untuk disajikan dalam waktu 2 x 45 menit. Pada saat pelatihan,
diupayakan semua peserta terlibat dalam membahas dan mendalami modul ini. Diskusi
yang diselenggarakan bisa melalui eksplorasi pengalaman peserta, memberikan masukan,
dan/atau menyajikan pengetahuan/teori/paktek dari berbagai sumber yang telah dimiliki
peserta. Tutor lebih banyak bertindak sebagai fasilitator. Hargai setiap pendapat yang
disampaikan peserta. Setiap sub topik yang dibahas, disimpulkan sehingga menjadi
kesepakatan bersama.

3 Kegiatan Belajar

Pembelajaran yang Ideal

Berikut ini adalah beberapa kasus yang diangkat dari temuan di lapangan dalam proses
pembelajaran di dalam kelas.

Kasus 1:
Seorang guru merenung. Dia merasa bahwa sudah segala daya, upaya, dan tenaga
dikerahkan, tetapi siswanya masih belum nampak terlibat dalam proses pembelajaran
yang sedang berlangsung. Guru sudah berapi-api mengajar, suara sudah sekeras mungkin
dikeluarkan, tulisan di papan tulis pun selain sudah jelas juga besar. Dia merasa bahwa
perjuangan tersebut sia-sia, karena beberapa siswa matanya lebih banyak melihat ke luar
jendela kelas, siswa lain sibuk mengobrol dengan teman sebangkunya, yang lainnya
nampak berulang-ulang melihat jam seperti ingin mempercepat berjalannya waktu.
Secara umum, pembelajaran yang diselenggarakan guru tidak menarik bagi siswa.

Kasus 2:
Seorang siswa menyanggah teori yang baru saja disampaikan gurunya dalam
pembelajaran dalam kelas. Guru dan siswa saling beradu argumentasi, kedua-duanya
saling mempertahankan pemahaman yang mereka miliki. Masing-masing tidak dapat
menjelaskan kebenaran dalam kekiniannya. Sampai dengan berakhirnya pembelajaran,
tidak ada kesepakatan yang dapat diambil.

Kasus 3:
Sesaat akan dimulainya pembelajaran, siswa menampilkan mimik ketidaksabaran untuk
segera mengikuti proses pembelajaran. Siswa menampilkan kesan seolah-olah menanti
sebuah pertunjukkan spektakuler dari seseorang yang diidolakan. Kelas terasa hangat.
Begitu pembelajaran dimulai, Guru tampil dengan senyum yang segar, mulai membuka
pertunjukkan. Pada bagian pembukaan pembelajaran, Guru menyajikan stimulus yang
dikemas sedimikian rupa sehingga memunculkan rangsangan response luar biasa pada
diri siswa. Siswa aktif dan kreatif dalam mencari pengetahuan yang hanya diarahkan
guru. Siswa seolah-olah yang memegang kendali pembelajaran. Siswa merasa bahwa dia
sangat butuh dan ingin menuntaskan kepenasaran dari stimulus yang diberikan guru.
Akibatnya, guru tidak perlu bersusah payah menghabiskan tenaga. Guru hanya
mengarahkan, melayani pertanyaan, serta menjadi pemberi kemudahan bagi siswa
(fasilitator). Pada saat terdengar bel tanda berakhirnya pembelajaran, terdengar suara
siswa yang menyayangkan waktu terlalu cepat berlalu. Terasa aroma pembelajaran yang
bermakna, dialogis, dinamis, serta bermuara pada pembelajaran yang menyenangkan.
Diskusikan antar peserta :
1. Apa pandangan peserta terhadap setiap kasus tersebut?
2. Manakah diantara kasus tersebut yang pernah dialami?
3. Kasus manakah yang paling ideal terjadi dalam pembelajaran?
4. Bagaimanakah upaya agar pembelajaran ideal tersebut dapat terjadi?

Diharapkan peserta tidak setuju dengan kasus 1 dan kasus 2, dengan pembelajaran yang
satu arah, guru mendominasi pembelajaran, guru sebagai pusat pembelajaran, guru
sebagai satu-satunya sumber ilmu, tidak ada media pedukung (hanya teori), siswa pasif,
siswa bosan, pembelajaran tidak menyenangkan, pembelajaran tidak bermakna, hasil
pembelajaran tidak membanggakan.
Diharapkan peserta setuju dan mengidam-idamkan kasus 3. Pembelajaran yang ideal.
Guru tidak lagi mendominasi pembelajaran, siswa sebagai subjek pembelajaran, guru
kreatif dan inovatif dalam merencanakan pembelajaran, pembeajaran berorientasi kepada
kehidupan nyata tidak hanya kepada buku.
Jika dilihat dari perkembangan media yang digunakan dalam pembelajaran di dalam
kelas, dapat diurutkan bahwa pembelajaran formal dimulai dari masa blackboard,
whiteboard, keyboard, dan akhir-akhir ini telah banyak yang mengembangkan
virtualboard. Hal ini dapat dilihat dalam cuplikan film (salah satu) yang dapat diunduh
dari YouTube dengan judul MIT Sketching.
Dalam film tersebut Nampak seorang guru dapat mengajar dengan dinamika dan media
yang mengarah kepada realistis. Guru menggambarkan objek dipapan tulis (whiteboard)
tetapi objek yang digambarkan guru dapat dikendalikan (dihidupkan). Akibatnya, siswa
tidak hanya mendapatkan cerita belaka tetapi dapat melihat secara nyata.
Cerita tentang perubahan media pembelajaran dari blackboard hingga virtualboard, dapat
dipertegas dengan menampilkan video dari sebuah produsen handphone yang bercerita
tentang dunia komunikasi digital yang semakin canggih. Seorang Ibu Guru menjelaskan
materi di Jepang dengan menggunakan virtualboard, seorang siswi berkomunikasi dengan
Ibunya menggunakan fasilitas ViCon dengan HandPhone.
Agar peserta lebih menyadari bahwa jika belum mulai menggunakan media sebagai alat
bantu pembelajaran (sementara di dunia luar telah terjadi perkembangan digital yang
semakin canggih), dapat pula disajikan film dari Microsoft tentang Surfacing Computer.
Sebuah media computer yang tidak lagi menggunakan keyboard dan layar monitor,
melainkan sebuah meja menjadi screentouch sekaligus monitor.
Pembelajaran tidak hanya diselenggarakan di dalam ruang kelas dan pada jam belajar
formal. Tidak sedikit pula guru yang telah menyelenggarakan pembelajaran yang tidak
hanya dibatasi ruang dan waktu (Modul 1). Sebelum atau setelah pembelajaran di dalam
kelas diselenggarakan, guru telah/akan menugaskan kepada siswa untuk mencari berbagai
sumber ilmu dengan berbagai cara/media sesuai dengan perkembangan teknologi digital.

Diskusikan antar peserta :
1. Seberapa pentingkah media pembelajaran dibutuhkan dalam menunjang
pembelajaran?
2. Media seperti apakah yang paling ideal digunakan dalam pembelajaran?
3. Media apa yang dibutuhkan agar pembelajaran yang dilakukan siswa dapat
berlangsung tanpa dibatasi ruang dan waktu?
4. Sesering apakah peserta menggunakan media pembelajaran berbasis TIK?
5. Pernahkan peserta menyelenggarakan pembelajaran tanpa dibatasi ruang dan waktu?
Seperti apa yang sudah dilakukan peserta dalam menyelenggarakan pembelajaran
yang tidak hanya diselenggarakan di dalam kelas saja?
Paltimer (1991) membandingkan pembelajaran kalkulus yang menggunakan computer
dengan pembelajaran konvensional menujukkan bahwa hasil pembelajaran berbasis
komputer lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Tetapi, tidak setiap
pembelajaran harus diselenggarakan melalui pembelajaran berbasis TIK. Beberapa
kegiatan pembelajaran masih harus diselenggarakan dengan pembelajaran konvensional.
Diskusikan perbandingan kekuatan (strength) antara pembelajaran konvensional dengan
pembelajaran berbasis TIK:
Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Berbasis TIK
Diskusikan perbandingan kelemahan (weaknesses) antara pembelajaran konvensional
dengan pembelajaran berbasis TIK:
Pembelajaran konvensional Pembelajaran berbasis TIK
Peserta menuliskan di kertas karton yang sudah ditempel dan memuat table tersebut.
Peserta berdiskusi, mana yang disetujui sebagai hal benar tentang kekuatan dan
kelemahan perbedaan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis
TIK. Jika ada isian yang sama pengertiannya, dirangkumkan menjadi satu pernyataan.
Model Pembelajaran Berbasis TIK:
Teori belajar behaviorisme berpandangan bahwa proses pembelajaran terjadi sebagai
hasil pengajaran yang disampaikan guru melalui atau dengan bantuan media (alat).
Sedangkan teori belajar konstruktivisme berpandangan bahwa media digunakan sebagai
sesuatu yang memberikan kemungkinan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan.
Kozma (1991) menyatakan bahwa media dapat dibedakan dari teknologi (mekanik,
elektronik, bentk fisik), sistem simbolik (karakter alpha-numerik, objek, gambar, suara)
serta sarana yang digunakan (radio, video, komputer, buku).
Peserta dibagi kertas yang berisi pertanyaan-perntanyaan di bawah ini. Peserta
memberikan respon pada kertas yang dibagikan. Setelah selesai, peserta dapat
membacakan respon masing-masing. Setelah selesai, seluruh peserta diajak untuk
menarik kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Diskusikan antar peserta:
1. Apa pengertian BELAJAR yang Anda ketahui?
2. Teori belajar apa yang pernah Anda ketahui dan pahami?
3. Sebutkan gaya belajar yang Anda ketahui.
4. Adakah hububungan antara kebutuhan media pembelajaran dengan proses
pembelajaran dalam meningkatkan mutu hasil belajar?
5. Jika Anda mempunyai kemampuan dalam mengembangkan media pembelajaran
berbasis komputer, aspek apa saja yang harus menjadi bahan pertimbangan
(persyaratan) dalam pengembangan media pembelajaran yang baik?
6. Jelaskan model pembelajaran berbasis TIK yang Anda ketahui?
7. Pada saat Anda akan mengembangkan media pembelajaran, bagaimanakah urutan
proses yang Anda tempuh dalam mengembangkan media pembelajaran hingga siap
digunakan?
Kondisi prasyarat
Banyak siswa merasa mudah memproses informasi yang berbentuk visual, sementara
siswa lainnya merasa mudah bila ada suara, tetapi ada pula sebagian siswa yang merasa
mudah apabila sumber informasi disajikan dalam bentuk teks (Anderson, 1981).
Pada dasarnya, pembelajaran diselenggarakan dengan harapan agar siswa mampu
menangkap/menerima, memproses, menyimpan, serta mengeluarkan informasi yang telah
diolahnya. Gardner (1983) mengemukakan bahwa kemampuan memproses informasi itu
dalam bentuk tujuh kecerdasan, yaitu (1) logis-matematis, (2) spasial, (3) linguistik, (4)
kinestetik-keperagaan, (5) musik, (6) interpersonal, dan (7) intrapersonal. Media yang
dapat mengakomodir persyaratan-persyaratan tersebut adalah komputer. Komputer
mampu menyajikan informasi yang dapat berbentuk video, audio, teks, grafik dan
animasi (simulasi).

Disisi lain, guru memerlukan kemampuan khusus dalam menyelenggarakan pembelajaran
berbasis TIK. Selain kemampuan, perlu pula disiapkan perangkat pendukung kegiatan
pembelajaran berbasis TIK.
Diskusikan antar peserta :
Dipandang dari berbagai sisi, prasyarat apa saja yang diperlukan untuk penyelenggaraan
pembelajaran berbasis TIK?

Diharapkan akan diperoleh kesepakatan tentang :
1. SDM (guru)
2. Perangkat (hardware/software/Silabus/RPP)
3. Kebijakan yang mendukung terselenggaranya kegiatan pembelajaran berbasis TIK
Penutup
Komputer sebagai sarana interaktif dapat digunakan sebagai alternative bentuk
pembelajaran terprogram (Programmed Instruction) yang dilandasi hukum akibat (Law
of Effect). Dalam hukum akibat, asumsi yang diyakini adalah tingkah laku yang didasari
rasa senang akan merangsang untuk dilakukan serta dikerjakan secara berulang-ulang
(S-R).
Sangat banyak pakar pendidikan yang melakukan penelitian dan berkesimpulan ke arah
positifnya pemanfaatan komputer sebagai media bantu pembelajaran. Arnold (1992)
menyatakan para guru masih dihadapkan pada suatu ironi bahwa meskipun komputer
merupakan media sangat potensial pada proses pembelajaran, akan tetapi masih sedikit
yang mau dan mampu menggunakannya. Ketidakmauan dan/atau ketidakmapuan tersebut
disebabkan berbagai factor, baik internal (diri guru sendiri) maupun factor eksternal
(fasilitas dan kebijakan).
Poin penting yang diharapkan muncul dalam kesimpulan yang ditarik oleh para peserta
dan fasilitator adalah :
1. Pembelajaran berbasis TIK sudah saatnya mulai dikembangkan dan digunakan dalam
proses pembelajaran.
2. Model pembelajaran yang mendukung kepada pelaksanaan pembelajaran berbasis
TIK.
3. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam persiapan, pelaksanaan sampai dengan
evaluasi pembelajaran berbasis TIK.
4. Kondisi prasayarat yang harus tersedia agar proses pembelajaran berbasis TIK dapat
berjalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar